Seorang penyair berdendang,
"Jauhilah bergurau
Karena bergurau itu sangat berbahaya
Banyak dua orang kawan
Setelah bergurau menjadi musuh."
Khalid bin Shafwan berpendapat tentang gurauan,
"Salah seorang diantara kalian telah memukul kawannya sendiri sekuat dia memukul sebongkah batu besar, mencincangnya melebihi dia mencincang daging dan membakarnya melebihi dia membakar panci di atas bara api, lalu dia hanya berkata dengan enteng: saya hanya bergurau denganmu."
Bergurau hanya diperbolehkan pada dua perkara, selain itu gurauan akan berdampak buruk, kedua perkara itu adalah:
1. Untuk mempererat persaudaraan
Said bin Ash berkata kepada anaknya,"Wahai anakku, sederhanalah kamu dalam bergurau karena keterlaluan dalam bergurau akan menghilangkan kewibawaan sekaligus kamu telah melakukan perbuatan orang-orang bodoh, mengurangi gurauan akan membuka bagimu sebuah persahabatan yang menyenangkan."
2. Untuk menghilangkan kejenuhan
Rasulullah SAW juga bergurau, dikisahkan bahwa pada suatu hari ada perempuan tua dari kalangan Anshar datang menghadap kepada Nabi saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, do'akanlah saya supaya masuk syurga."
Rasulullah saw menjawab sambil tersenyum,"Wahai Nenek, orang tua sepertimu tidak mungkin masuk syurga." Mendengar jawaban rasulullah saw perempuan tua itu langsung menangis sedih, tetapi rasulullah langsung menghiburnya. "Wahai Nenek, apakah kamu belum pernah membaca firman Allah,
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqi'ah:35-37).
Orang bijak berkata,
"Apabila kamu telah bergurau dengan lawanmu maka kamu telah menampakkan aibmu sendiri kepadanya."
Begitu juga dengan tertawa, akan membuat hati lalai dan tidak mempunyai kepekaan.
Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah banyak tertawa karena akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
Orang yang berakal akan menjauhi tertawa dia cukup tersenyum saja untuk mengekspresikan kegembiraannya. Umar bin Khattab berkata,
"Senyum itu sudah termasuk gurauan dan ini sudah cukup daripada harus tertawa, kamu bisa menunjukkan rasa senang dengan senyum. Tidak banyak orang yang mampu menahan tertawa dikarenakan hatinya telah lalai."
0 komentar:
Posting Komentar