Disebutkan dalam kitab Al-Mantsurul Hikam,
"Dusta itu diibaratkan sebagai seorang pencuri. Kalau pencuri, ia mencuri hartamu, tetapi kalau dusta ia mencuri akalmu."
Orang bijak berkata,"Bisu itu jauh lebih baik bagiku daripada saya harus berdusta. Hendaknya kamu selalu berlaku jujur karena kejujuran itu adalah awal segala kebahagiaan."
Dusta adalah kumpulan segala kejahatan, pangkal segala cela karena akibat buruk yang ditimbulkannya. Dusta akan menimbulkan fitnah, fitnah akan menimbulkan kebencian, kebencian akan menimbulkan permusuhan dan permusuhan akan membuat seseorang tidak tenang dalam hidupnya.
Kenapa kita diharuskan untuk selalu berlaku jujur?
a. Sesuai dengan akal dan fitrah manusia
Akal yang sehat dan jernih akan selalu menolak setiap bentuk kedustaan karena dusta sama sekali tidak membawa manfaat apapun.
b. Diwajibkan oleh syari'at
Dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasul telah ditetapkan bahwa dusta adalah seburuk-buruknya perilaku yang akan menjerumuskan kepada kehinaan baik di dunia maupun di akhirat.
c. Pribadi yang terpuji
Pribadi mulia akan selalu menghindarkan dirinya dari segala macam kedustaan karena dia sadar sekali berdusta, maka selamanya dia tidak akan dipercaya. Pribadi mulia sadar membangun kepercayaan itu sangat sulit tetapi jauh lebih sulit menjaga kepercayaan dari orang lain.
d. Terbiasa berlaku jujur
Pribadi yang sudah terbiasa berkata jujur akan selamanya berkata jujur karena dia sadar bahwa dusta hanya akan membuat seseorang menjadi hina.
Kenapa seseorang terbiasa berkata dusta?
a. Untuk mencari keuntungan
Banyak yang berpendapat bahwa dengan berdusta dia akan selamat dan beruntung, padahal pendapat mereka salah besar!. Sesuatu yang buruk tidak akan bisa berubah menjadi baik. Tidak ada seorangpun yang menanam duri bisa menuai buah anggur.
Rasulullah SAW bersabda,
"Selalulah kalian berkata jujur walaupun menurut kalian akan membuat binasa, karena sesungguhnya kejujuran itu menyelamatkan kalian, dan jauhilah dusta walaupun itu menurut kalian bisa membuat keselamatan, sesungguhnya dusta itu akan membuat kalian binasa."
Al-Jahidz berkata,"Jujur dan menepati janji adalah dua ketenangan. Sabar dan belas kasih adalah dua ketenangan. Dengan keduanya itu agama seseorang akan sempurna dan dunia akan tenteram. Kebalikan dari keduanya akan menimbulkan segala perpecahan yang akan menjadi sumber segala petaka dan kehancuran."
b. Supaya pembicaraannya menarik orang lain
Al-Jahidz berkata, "Tidak akan berdusta seseorang kecuali karena dia merasa rendah diri."
c. Untuk mengajak orang lain berpihak kepadanya
Ini adalah perilaku dusta yang paling buruk, demi untuk mempengaruhi orang lain supaya mereka bersimpati dan berpihak kepadanya, dia melakukan dusta dengan menyebarkan kabar dusta untuk menyudutkan lawannya. Dia beranggapan kabar dusta yang dia hembuskan adalah racun mematikan bagi lawannya. Dengan kedustaannya dia akan berusaha untuk mempengaruhi opini publik.
d. Sudah terbiasa berdusta
Pribadi yang sudah terbiasa dalam berdusta akan sangat sulit untuk melepaskan kebiasaan buruk ini. Dalam kitab Al-Mansturul Hikam disebutkan, "Barangsiapa yang sudah terbiasa dengan manisnya air susu kedustaan, maka dia akan merasa pahit di saat harus disapih."
Sedangkan dusta yang dibolehkan oleh syari'at adalah dusta yang bisa menimbulkan senyum untuk mempererat persahabatan dan yang tidak menimbulkan permusuhan.
Sabtu, 30 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar