CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 31 Mei 2013

MENGAMATI SIFAT GARAM SUKAR LARUT


Kompetensi  Dasar       : Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
I.           Tujuan                        :  Membuat garam yang sukar larut dalam air.
II.         Alat dan Bahan          :
-          Rak tabung reaksi
-          Tabung Reaksi
-          Pipet Tetes
-          Larutan AgNO3 0,1 M
-          Larutan BaCl2 0,1 M
-          Larutan Na2SO4 0,1 M
-          Larutan NaCl 0,1 M
-          Larutan K2CrO4 0,1 M
III.       Cara Kerja                 :
Percobaan A      :
1.         Larutan  NaCl 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Ditambahkan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

Percobaan B       :
1.       Larutan Na2SO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Ditambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2SO4. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

Percobaan C       :
1.        Larutan AgNO3 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Ditambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan AgNO3. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

Percobaan D      :
1.       Larutan BaCl2 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi ± 2 cm  dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Ditambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi BaCl2. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

IV.    Hasil Pengamatan                      :
Percobaan
Pencampuran
Pengamatan
 (Hasil yang terjadi setelah reaksi)
A
AgNO3 + NaCl
Terbentuk endapan berwarna putih
B
Na2SO4 + K2CrO4
Tidak ada endapan (larut)
C
AgNO3 + K2CrO4
Terbentuk endapan berwarna merah bata
D
BaCl2 + K2CrO4
Terbentuk endapan berwarna kuning

V.         Pertanyaan dan Pembahasan   :      
1.    Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A, B, C dan D!
  a. AgNO + NaCl → AgCl + NaNO
terdiri dari ion : [Ag+] [NO-] [Na+] dan [Cl-]
b. Na2SO4 + K2CrO4 → Na2CrO4 + KSO4
terdiri dari ion : [2Na+] [SO²-] [2K+] dan [CrO²-]
c. AgNO + KCrO → AgCrO + KNO
terdiri dari ion : [Ag+] [NO-] [2K+] [CrO²-] [K+] dan [2Ag+]
d. BaCl + KCrO → BaCrO + KCl
terdiri dari ion : [Ba²+] [2Cl-] [2K+] [CrO²-] [K+] dan [Cl-]

2. Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada  percobaan ini!
AgCl               = Perak Klorida
Na2CrO4               = Natrium Kromat
AgCrO         = Perak Kromat
BaCrO           = Barium Kromat



3.    Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan no.1 terhadap:
a.       Konsentrasi
ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
ksp Na2CrO= [2Na+]² [CrO²-]
ksp AgCrO = [2Ag+]² [CrO²-]
ksp BaCrO = [Ba²+] [CrO²-]
b.      Kelarutan
ksp AgCl = s²
ksp Na2CrO= 4s³
ksp AgCrO = 4s³
ksp BaCrO = s²

4.    Diketahui data Ksp sebagai berikut:

Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 x 10-10
Ag2CrO4
1,9 x 10-12
                                                     
a.        Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dalam 1 liter air murni (dalam g/L air)
b.       Pembahasan
Pembahasan :
NaCl = [Na+] [Cl-]
0,1          0,1   0,1
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
1,7 x 10-10 =     s      0,1
s = 1,7 x 10-9 M     
                 
c.        Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M (dalam mol/L)
1.  Ksp AgCl = s2
1,7 x 10-10 = s2
s = √1,7 x10-10
s = 1,3 x 10ˉ5 M

2. Ksp Ag2CrO4 = 4s³
1,9 x 10-12 = 4s³
475 x 10-15 = s³
s = √475 x 1015
s = 7,8 x 10-5 M
c.    Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/L)
AgNO = Ag + NO₃⁻
                                          0,1      0,1
Ksp AgCrO = [2Ag]² [CrO²]
                        1,9 X 10¹²   = [0,1]² . S
                          s  = 1,9 X 10¹²  ̸ 1 x 10²
                              = 1,9 x 10¹°


VI.Kesimpulan :
                   Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui garam-garam apa saja yang dapat larut maupun yang membentuk endapan. Hal ini juga dapat diketahui secara perhitungan melalui hasil kali kelarutan dari senyawa tersebut. Jika Ksp>Qsp tidak terbentuk endapan, Ksp=Qsp larutan tepat jenuh, dan Ksp<Qsp maka akan terbentuk endapan.

Kelompok 2 :
- Ahmad Mujahid Ali
- Atika Sari
- Desi Nugraheni
- Dina Purnamasari
XI IPA 1
Read More..

Rabu, 29 Mei 2013

Sistem Koloid

Standar Kompetensi: Menjelaskan sistem dari sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar: Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan - bahan yang ada di sekitar.

Judul Praktikum: "PEMBUATAN KOLOID"

I. Tujuan: Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi.

II. Teori:
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agrerasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.

1. Cara Kondensasi: Yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi - reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.

2. Cara Dispersi: Yaiutu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).

III. Alat dan Bahan:
A. Alat
  •  Lumpang
  • Gelas Kimia
  • Tabung reaksi dan Rak
  • Pembakar spirtus
  • Pengaduk kaca
  • Kaki tiga dan Kasa kawat
  • Gelas ukur
  • Labu erlenmeyer
  • Pipet tetes
  • Neraca
B. Bahan
  • Gula Pasir
  • Serbuk Belerang
  • Agar - agar
  • Minyak Tanah
  • Larutan FeCL3 jenuh
  • Larutan sabun
  • Aquadest
IV. Cara Kerja:
Percobaan A: Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
A. Sol Belerang dalam Air
  1.  Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus.
  2. Ambil 1 bagian campuran san campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus.
  3. Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50ml air.
  4. Kemudian aduk campurannya dan amati hasilnya.
B. Sol Agar-agar dalam air
  1. Ambil agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25ml air mendidih.
  2. Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut Peptisasi.
Percobaan B: Pembuatan Sol dengan Cara Kondensasi
  1. Panaskan 50ml air dalam gelas kimia 100ml sampai mendidih.
  2. Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya.
Percobaan C: Pembuatan Emulsi
  1. Masukkan 1ml minyak tanah dan 5ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak.
  2. Masukkan 1 ml minyak tanah, 5ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.
Percobaan D: Koagulasi
  1. Tuangkan 50ml susu kedalam gelas kimia.
  2. Tambahkan 10ml asam asetat/asam cuka.
  3. Amati apa yang terjadi!


V. Hasil Pengamatan:


Percobaan
Kegiatan Pembuatan
Hasil
A         
a.      Sol Belerang (Dispersi)
Warnanya keruh, terbentuk endapan, gula dan belerang terpisah.
         
b.      Sol Agar – agar (Dispersi)
Terdapat endapan
B
Sol Fe(OH)3 (Kondensasi)
Air dan FeCl3 tercampur, warnanya menjadi merah kecoklatan
C
a.       Campuran Air dan Minyak Tanah
Tidak menyatu

b.      Campuran minyak tanah, air dan sabun
Air dan Minyak tercampur, warnanya keruh, terdapat busa
D
Campuran susu dengan asam cuka
Terdapat endapan


VI. Pertanyaan:
  1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
  2. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
  3. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
......Jawab:
  1. Cara Dispersi dari partikel besar ke partikel kecil (Suspensi ke Koloid). Sedangkan Cara Kondensasi dari partikel kecil ke partikel besar (Larutan ke Koloid).
  2. Fungsinya sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid dalam air. karena sifat gula yang akan membuat larutan di dalam air.
  3. Air dan FeCl3 tercampur, warna air berubah menjadi merah kecoklatan. FeCl3 +3H2O --> Fe(OH)3 + 3HCl.
VII. Kesimpulan:
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  • Cara dispersi, dari partikel besar ke partikel kecil (suspensi ke koloid). Contohnya sol belerang dan sol agar - agar.
  • Cara Kondensasi, dari pertikel kecil ke partikel besar, biasanya larutan (larutan ke koloid). Contohnya sol Fe(OH)3.
Anggota Kelompok:
  • Ahmad Mujahid
  • Atika Sari
  • Desi Nugraheni
  • Dina Purnamasari
  • XI IPA 1
Read More..

Hidrolisis Garam


Standar Kompetensi     Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan        terapannya
Kompetensi Dasar        : Menentukan jenis garam yang  mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
  Tujuan                          :  Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis
  Teori                             :
Hidrolisis adalah  peristiwa penguraian garam oleh air membentuk basa dan asamnya kembali. Larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral, tergantung dari asam – basa penyusunnya.
a.    Garam yang terbentuk dari asam lemah  dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis sebagian)
b.    Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah juga mengalami hidrolisis sebagian
c.    Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total.

Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat dalam larutan tidak mengalami hidrolisis sehingga konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan  adalah sama dan larutan garam ini bersifat netral (pH = 7).
Untuk mengetahui  sifat larutan garam, dapat dilakukan melalui kegiatan berikut :
Alat dan Bahan           :
1.   Lempeng Tetes
2.   Pipet Tetes
3.   Kertas Lakmus merah dan Biru
4.   Larutan KCl 1 M
5.   Larutan NaCH3COO 1 M
6.   Larutan NH4Cl 1 M
7.   Larutan Na2CO3 1 M
8.   Larutan Al2(SO4)3 1 M
Cara Kerja       :
1.   Masing-masing larutan disiapkan.
2.   Setiap larutan diteteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes.
3.   Larutan diperiksa dengan mencelupkan kertas saring merah dan biru.
4.   Diamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.

   

Hasil Pengamatan      :
No.
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1.
KCl
Tetap
Tetap
Netral
2.
NaCH3COO
Biru
Tetap
Basa
3.
NH4Cl
Tetap
Merah
Asam
4.
Na2CO3
Biru
Tetap
Basa
5.
Al2(SO4)3
Tetap
Merah
Asam
 Pertanyaan dan Pembahasan     :
1.        Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolisis?
-          Garam yang mengalami hidrolisis sebagian adalah NaCHCOO,  NHCl, NaCO dan Al(SO).
-          Garam yang tidak terhidrolisis adalah KCl (pH = 7).
2.        Tuliskan reaksi garam yang mengalami hidrolisis !
  
         
           a). NaCHCOO —> Na + CH₃COO⁻ 
CH₃COO⁻ + H₂O —> CH₃COOH + OH⁻

b.) Na₄Cl —> NH₄⁺ + Cl⁻
NH₄⁺ + H₂O —> NH₄OH + H⁺

c.) Na₂CO₃ —> 2Na⁺ + CO₃²⁻
CO₃²⁻ + H₂O —> H₂CO₃  + OH⁻

d.) Al₂(SO₄)₃ —> 2Alᵌ⁺   + SO₄²⁻
2Alᵌ⁺ + H₂O —> Al(OH)₃ + H⁺

             

Kesimpulan     :
            Dari percobaan tersebut dapat dibuktikan bahwa garam yang dapat terhidrolisis adalah garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat dengan sifat larutan tergantung dari asam atau basa kuat yang menyusunnya. Dan sifat larutan garam tersebut dapat diketahui melalui penggunaaan kertas lakmus sebagai indikator asam basanya.


Sumber           :
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2 Jilid 2 B. Penerbit Erlangga. Jakarta
Sutresna, Nana. 2008. Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI SMA/MA Jilid 2.  Penerbit Grafindo Media Pratama. Bandung


Kelompok 2:
- Ahmad Mujahid Ali
- Atika Sari
- Desi Nugraheni
- Dina Purnamasari

Read More..